Jejak Kopda Muslimin Di Kasus Penembakan Istri CNN Indonesia

Cjkkbb3dy Rzfm
Jakarta, CNN, Indonesia.

Kopral Dua (Kopda) Muslim, anggota TNI, menjadi aktor atau dalang eksekusi istrinya Rina Wulandari di Semarang, Jawa Tengah. Penembakan itu terjadi pada 18 Juli.

Keterlibatan umat Islam dalam hal ini juga ditegaskan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ia juga memerintahkan petugasnya untuk mengejar kaum Muslim yang belum diketahui keberadaannya.

"Yang masih hilang, yang masih hilang adalah intelejen utama yaitu suami korban, karena semua barang bukti mengarah pada suami korban, Kopral Dua M," kata Andika kepada masyarakat, Minggu. . Apartemen Markas Besar TNI (24 Februari). / 7).

Dalam kasus ini, polisi menangkap dan menetapkan lima tersangka, yakni Sugiyono alias Babi, dan Ponko Aji Nugroho yang bekerja sebagai juru bahasa.

Kemudian Supriyono dan Agus Santoso sebagai tim manajemen. Dan saudara Dwi Sulistiono sebagai pemberi semangat.

Berdasarkan keterangan delapan saksi, ternyata alasan perencanaan penembakan terhadap wanita muslimah tersebut adalah karena ia sudah memiliki pacar lagi.

“Alasannya adalah untuk mendapatkan gadis lain. Jadi kami mewawancarai 8 saksi. Saksi W ada di antara mereka, ini pacarnya," kata Kapolda Jateng Irjan Ahmad Lutfi saat konferensi pers, Senin (25/7).

Dia dilaporkan diperintahkan oleh umat Islam untuk meracuni, mencuri, dan menggunakan istrinya sebulan sebelum eksekusi.

Polisi mengatakan umat Islam juga telah menyiapkan senjata karena mereka berencana membunuh istrinya. Umat ​​Islam juga mengadakan pertemuan strategis dengan pemerintah dan kelompok pengawas.

Lutfi melaporkan bahwa Muslimin dua kali memerintahkan algojo untuk menembak istrinya.

Perintah ini diberikan setelah sang muslim melihat istrinya masih bisa berjalan setelah tembakan pertama. Saat itu umat Islam sedang berada di lantai atas menyaksikan penembakan tersebut.

Usai penembakan pertama, pelaku kembali ke posko yang berjarak 200 meter dari lokasi korban. Di sana, umat Islam meminta penyerang untuk menembak kedua kalinya karena korban belum mati.

"Jadi penyerang pergi setelah penembakan. Ada pos 200 meter jauhnya. Kemudian dia menelepon lagi bahwa istri saya tidak mati. Kemudian (artis) kembali untuk syuting,” kata Lutfi.

"Jadi ada dua penyerangan. Kami mendapat informasi tentang pelaku yang kami tangkap," tambahnya.

Ini juga sesuai dengan instruksi yang ditemukan polisi di tempat kejadian. Sebutir peluru ditemukan di lokasi kejadian, sedangkan satu peluru lagi bersarang di tubuh korban.

Kaum Muslim dilaporkan membayar tersangka 120 juta rupee untuk penembakan itu. Uang itu dikirim saat Muslim menunggu istrinya di rumah sakit setelah penembakan.

“Di rumah sakit, suami korban menelepon kontraktor untuk menerima transaksi tunai dari pelaksanaan bisnis. Suami korban kemudian pergi ke minimarket yang berjarak 300 meter dari rumah sakit dan memberikan santunan sebesar Rp 120 juta,” kata Lutfi.

Di sisi lain, salah satu tersangka, Sugiyono, juga mengakui bahwa umat Islam memerintahkannya untuk menembak korban di kepala untuk membunuhnya seketika.

Namun, Sugiyono tidak menuruti perintah tersebut. Pasalnya, korban melihat korban masih anak-anak pada saat penembakan.

"Perintahnya tembak kepala bapak supaya cepat mati. Tapi saya tidak bisa karena saya punya anak laki-laki," kata Sugiyono.

(mengemudi / bmw)

[Gambas: video CNN]

Dia diduga terlibat dalam penembakan istri "Orang Dalam" TNI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kylian Mbappe Cedera Lutut 2 Pekan Jelang PSG Vs Bayern Munchen Di Liga Champions Bola

Dortmund Vs Man City: Pujian Untuk Jude Bellingham, Pep Lihat Paket Lengkap MSN

Leicester Vs Crystal Palace: Saat Pelatih Rubah Diusir Dari Rumah…