HEADLINE: Irjen Teddy Inahasa Ditangkap Dan Batal Jadi Kapolda Jatim, Polri Serius Bersih Narkoba?
Di sisi lain, Bolda menetapkan Inspektur Kepala Teddy Minagasa sebagai tersangka kasus narkoba Metro Gaya. Identitas tersangka itu berdasarkan pemeriksaan kasus yang dilakukan Bareskrim Polda Metro Jaya hingga Jumat (14/10/2022) malam.
Direktur Reserse Narkoba Metro Jaya Puldo Mukti Joharsak menjelaskan, Inspektur Senior Teddy Minagasa diperiksa sebagai saksi dalam maraton sebelumnya, Kamis (13/10).
"Kami ada kasus malam ini dimana Direktur Reserse dan Reserse Kriminal Polri Irswada, Propam dan Kepala Bidcom ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus NTM," katanya kepada pers. Sambutan, Kamis (14/1022).
Seorang jenderal bintang dua yang dicopot sebagai Kapolda Jatim juga divonis mati dalam kasus narkoba yang digelutinya.
“Pasal-pasal yang kami terapkan adalah Pasal 114(2) dan Pasal 112(2) serta Pasal 132(1) dan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman pidana mati maksimal dan minimal 20 tahun Mukti.
Dia mengatakan Teddy Minahasa terlibat dalam penyitaan 5 kilogram sabu, 3,3 kilogram sabu, dan 1,7 kilogram sabu yang dijualnya kepada AKBP Dodi Proviranger.
Kapolda Sumbar menguasai 5 kg sabu dari Sumbar, darinya kami memperoleh 3,3 kg sabu dan 1,7 kg sabu kepada saudara Dirut yang kami tangkap dan bagikan di Kampung Baha, ujarnya. . .Mukti.
Sedangkan peran Teddy ditemukan oleh AKBP Dodi yang awalnya menyembunyikan barang bukti dari A dan L. Polisi kemudian melacak AKBP D dan mengusut kasus peredaran narkoba tersebut. Akhirnya, AKP mengumumkan bahwa Teddy terlibat dalam kasus ini.
Ia menjelaskan, “Kesaksian Kakak D menunjukkan bahwa kakak A digunakan sebagai penghubung antara kakak D dengan kakak L. Menurut informasi, kakak DW mencatat keikutsertaan Irjen Pol TM sebagai Kapolda Sumbar.” mukti
Bambang Rukmenta, Kapolri Institute for Security and Strategic Studies, memuji Kapolri Lesteo Seget Prabov, karena menindak anggota yang terlibat dalam kejahatan narkoba.
Menurut Bambang, penangkapan Irjen Teddy Minahasa dan anggota polisi lainnya terkait kasus dugaan peredaran narkoba dapat meningkatkan kepercayaan publik yang telah dirusak oleh beberapa insiden besar baru-baru ini.
“Kami berterima kasih kepada Kapolri atas penangkapan seorang perwira tinggi. Tragedi Kanjuruhan juga menyembuhkan rasa sakit masyarakat yang masih menderita. Berkat penangkapan ini, kepercayaan kepada polisi bisa cepat pulih kembali,” tambahnya. . JUDUL: Irjen Teddy Inagas Ditangkap dan Diberhentikan Sebagai Kapolda Jatim, Serius Polri Soal Pencucian Narkoba? Jumat (14/10/2022).
Namun, ditemukan banyak indikasi bahwa polisi terlibat dalam peredaran atau penyalahgunaan narkoba. Pasalnya, polisi memiliki akses luas terhadap bukti dan jaringan peredaran narkoba.
Jika polisi tidak memiliki itikad baik, mudah untuk mengadili barang-barang terlarang tersebut. "Seperti Dinarkoba, kalau tidak salah juga di Polda Kalimantan. Kemudian Polda Jabar juga ikut terlibat. Makanya jual beli narkoba bukan hal yang aneh," - Bambang . Dia berkata
Ia kemudian meminta polisi memperkuat pengawasan internal Korps Bhyangkar. Cara ini diyakini dapat mematahkan semangat polisi yang ingin bermain-main dengan narkoba.
“Itu sudah terjadi berkali-kali. Tapi jangan digeneralisir bahwa 400.000 polisi melakukan hal yang sama. Saya yakin masih banyak polisi yang jujur di luar sana. Tapi jika menyangkut penggunaan dan peredaran narkoba, itu tidak mengherankan. Itu terjadi. beberapa kali." "
Selain itu, Bambang tidak memaafkan keberadaan geng di kepolisian. Menurutnya, hal tersebut tidak lepas dari sistem pengendalian internal kepolisian yang selama ini tidak efektif.
“Pengendalian internal tidak efektif, karena tidak jelas siapa yang menjaga siapa. Karena sejarah pelanggaran yang mengarah pada kasus penyanderaan diketahui semua orang. Kelompok dan kelompok dibuat untuk kepentingan bersama, dan ada yang menyebutnya mafia. ." Dia berkata. .
Kelompok-kelompok ini saling berputar dalam fungsi kepolisian, dengan tujuan utama melindungi kepentingan mereka sendiri di luar tugas pokok dan fungsi (Tupoksi).
"Spekulasi tentang penangkapan CT juga terkait dengan persaingan faksi. Urusan ini milik faksi, itu hanya terjadi ketika faksi dikirim atau ditinggalkan. Selama tidak ada gesekan antar faksi..., itu akan baik-baik saja, tetapi jika ada friksi, akhirnya menimbulkan efek domino,” kata Bambang.
"Kecuali peristiwa yang mengalahkan rencana manusia, dimulai dengan Ferdi Samba, Kanjuruhan dan sekarang TM. Percaya atau tidak, ini bertepatan dengan 14 Oktober 2021, hari ulang tahun atau ulang tahun ke-101 jenderal polisi jujur Hogging. lahir. Iman Santos."
Bambang Rocuminto menilai polisi memiliki kewenangan berlebihan di bidang keamanan. Menurutnya, penanganan dan pemusnahan narkoba harus diserahkan sepenuhnya kepada Badan Narkotika Nasional (BNN). Hingga saat ini, undang-undang narkoba tidak efektif karena Badan Narkotika Nasional mencampuri urusan Badan Narkotika Polri.
"Namun, masalahnya FNP penuh dengan polisi, dan akibatnya, jalan mereka bersilangan. Hasil akhirnya bukan efisiensi dan kecepatan, tetapi kerja sama untuk menyebarkan 'surplus'," tambahnya.
Karena itu, hanya Kapolri yang bisa melaksanakan reformasi ini. Menurutnya, dengan tidak adanya payung hukum berupa undang-undang keamanan, otoritas harus memiliki kemauan politik untuk mengatur institusi keamanan.
“Masalah keamanan sangat kompleks dan tidak bisa hanya sebatas pekerjaan polisi. Polisi tidak bisa seenaknya memasuki semua wilayah keamanan dan pembagian kekuasaan harus dilaksanakan dan hanya bisa diatur dengan keputusan Dewan Keamanan. .Kapolri".

Indonesian Police Watch (IPW) juga mengapresiasi aparat kepolisian yang tidak bertindak seenaknya dalam pemusnahan narkoba. Namun, IPW menilai penangkapan Irjen Teddy Minahasa sebagai petinggi Kepolisian Narkotika Nasional (PAT) sangat memprihatinkan.
“Penangkapan ini sangat memprihatinkan dan mencoreng citra Poly Foundation yang saat ini menjadi sorotan dengan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan Doreen Tega dan ratusan orang,” kata Presiden IPW Sujeng Tejoh Santos dalam keterangannya. HOT HEADLINE statement: Inspektur Jenderal Teddy Hinogas telah ditangkap dan diskors. Jadi Kapolda Jatim, seriuskah Polri bersihkan narkoba? Jumat (14/10/2022).
Sojing menegaskan bahwa IPW mendukung upaya pemberantasan narkoba tanpa diskriminasi terhadap anggota polisi. Tak terkecuali di level perwira tinggi dan polisi strategis.
“Setelah penangkapan Polri atas kasus narkoba, Kapolri Lesteo Sigit Prabuwa harus menyelidiki keterkaitan mereka dengan jaringan narkoba yang ada. Tidak mungkin jenderal hanya menjadi konsumen tanpa mengetahui rantai pasokannya. Pengedar narkoba.” Dia berkata.
Di sisi lain, Kapolri harus rutin melakukan analisis urine perwira tinggi dan menengah Polri. Ini merupakan upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecanduan narkoba di kalangan aparat kepolisian seperti aparat penegak hukum.
Narkoba adalah musuh yang sebenarnya dalam pembentukan Polri. Beberapa anggota dipecat karena barang terlarang ini. Beberapa bulan lalu, Kapolsek Bandara Soeta Combes Edwin Hatarangan berada di PTDH karena menyalahgunakan kewenangannya saat menangani kasus narkoba.
IPW mendukung Inspektur Jenderal Teddy Minahasa dengan hukuman berat untuk pemberhentian (PTDH) atau pemecatan karena terlibat dalam kasus narkoba.
Kapolri Jenderal Lesteo Sigit Prabowo harus tegas dalam menangani kasus narkoba yang melibatkan Irjen Teddy Minagasa. Menurut Perpol 7 Tahun 2022 yang mengatur tentang Kode Etik Profesi dan UU Etik Polri, hal ini akan berdampak pada PTDH.
Menurut IPW, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Strategis Polri (Lemkapi) Eddie Saputra Hasibuan mengaku prihatin dengan penangkapan Kapolri Inspektur Teddy Minahasa karena narkoba.
Namun, jika Teddy Minahasa terbukti bersalah atas kasus narkoba, ia akan menghadapi hukuman berat berupa deportasi. Seorang jenderal bintang dua di Polri juga harus menerima ancaman pidana tertinggi.
Ancaman pengadilan segera dan hukuman berat. Kalau ada bukti yang cukup bahwa 5 kilogram sabu-sabu yang dijual terancam hukuman mati," kata Edi saat dihubungi HEADLINE : Irjen Teddy Hinogasa ditangkap dan diberhentikan sebagai Kapolda Jatim, Polri serius soal pencucian narkoba.?, Jumat .
Menurutnya, penangkapan ini merupakan bukti keseriusan Kapolri Jenderal Listo Sigit Brabov dalam membersihkan internal Polri. Dia percaya bahwa tindakan tegas sesekali ini akan mengembalikan kepercayaan publik terhadap Yayasan Polry.
“Insya Allah kegigihan dan sanksi yang tegas akan menjadi pelajaran bagi kelas Bolleri lainnya. Dan tentunya dengan mengambil langkah tegas, cepat dan transparan, masyarakat akan percaya bahwa Kapolri melindungi orang yang salah,” kata Eddie Hasibuan.

Inspektur Jenderal Teddy Minahasa menarik perhatian publik atas penunjukan Kapolri menggantikan Irjen Nick Avent sebagai Kapolda Jatim. Ini terjadi setelah Kapolri mendapat tekanan publik yang kuat untuk mencopot Kapolres Jawa Timur Niko menyusul tragedi Kanjuruhan.
Namun belum ada keterangan dari Kapolda Jatim dan pihak Propam Polri telah menangkap Irjen Teddy Minahasa terkait kasus dugaan narkoba tersebut. Ironisnya, penangkapan itu terjadi hanya beberapa hari setelah Teddy diangkat menjadi Kapolda Jatim.
Polri hari ini mengidentifikasi Kepala Inspektur Teddy Minag sebagai penjahat dan menempatkannya di lokasi khusus.
Jenderal bintang dua ini juga berisiko dikeluarkan dari kepolisian. Tak hanya itu, mereka bahkan diancam dengan pertanggungjawaban pidana. Karier polisinya yang cemerlang terancam dengan akhir yang memalukan.
Harus dicatat bahwa Teddy Minahasa adalah perwira senior dengan rekam jejak yang terbukti di Korps Bhayangkar. Lahir pada 3 November 1971 di Minhasan, Sulawesi Utara, pria lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1993 ini memiliki pengalaman luas di bidang lalu lintas (Lantas).
Karirnya di beberapa posisi strategis sangat sukses. Salah satunya adalah asisten mantan wakil presiden Yusuf Kal.
Dia bekerja di banyak posisi kepemimpinan di lembaga kepolisian. Selain menjabat Kapolri di Sumatera Barat, Teddy juga menjabat Kapolri di Banten. Belum 51 tahun, pria tersebut juga menjabat sebagai Wakapolres Lampung dan seorang reporter di Polres Prabham.
Selain Polri, Inspektur Kepala Teddy Minagasa juga menjabat sebagai presiden Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) untuk 2021-2026.
Teddy Minagas, yang dianggap sebagai perwira polisi terkaya, tidak menjadi sorotan. Menurut laman yang dimuat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) TITULUA : Inspektur Jenderal Teddy Hinogasa ditangkap dan dicopot dari kantor Kapolda Jatim, apakah polisi serius membersihkan narkoba? Via elhkpn.kpk.go.id Per 11 Oktober 2022, aset Teddy tercatat sebesar Rs 2.9974.203 atau sekitar Rs 29.970 miliar.
Ia mengungkapkan kekayaannya pada Maret 2022 saat bekerja sebagai Kapolri di Sumatera Barat.
Tempat dan bangunan mendominasi latar belakang Teddy Minahasa. Properti miliknya terdaftar di 53 wilayah yang tersebar di Pandeglang, Pasuruan, Pesavaran dan Malang. Tanah dan bangunan Teddy tercatat sebesar 2.581.200.000 rand.
Meski hartanya tidak bergerak, Teddy tercatat sebagai pemilik empat mobil. Diantaranya adalah Jeep Wrangler 2016, dengan harga Rs 750 crore. Disusul Toyota FJ 55 1970 seharga Rp 75 juta, Toyota Land Cruiser HDJ 80R 1996 seharga Rp 600 juta, dan motor Harley Davidson Solo 2014 seharga Rp 650 juta.
Aset bergerak Teddy lainnya bernilai 500 juta euro. 62.500.000 sekuritas Rs. Kas dan setara kas berjumlah 1.523.717.203 euro. Teddy tidak punya hutang. Dengan demikian, total asetnya berjumlah 2.9974.417203 euro.

Komentar
Posting Komentar