Merasa Kehilangan, Ribuan Pelayat Lepas Kepergian Rohadi Widodo
SOLOPOS.COM – Para pelayat berbondong-bondong mendatangi rumah Rohadi Widodo di jalan raya Karangpandan-Ngargoyoso, yakni Desa Puntukrejo, Nargoyoso, Karanganyar, pada Selasa, 24 Januari 2023. (Solopos.com/Inda Septiyania Vardani)
Solopos.com, KARANGANYAR – Pada Selasa, 24 Januari 2023, ribuan pelayat mengantarkan Wakil Presiden Republik Demokratik Kongo Rohadi Widodo ke tempat peristirahatan terakhirnya di Karanganyar.
Para pelayat memadati rumah politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKC) di Desa Puntukrejo, Kecamatan Nargoyoso, Karanganyar. Para pelayat datang ke rumah duka pagi-pagi sekali.
Promo menarik, menginap di Loa Living Solo New dan nikmati Netflix.
Pantauan Solopos.com, pelayat memadati rumah duka hingga keluar jalan raya Karangpandan-Ngargoyoso, tepatnya Desa Puntukrejo. Mereka dengan sabar mengikuti prosesi pemakaman.
Turut berduka cita antara lain Bupati Karanganiar Juliathmono, Presiden DPDR Bagus Selo dan tokoh-tokoh anggota DPDR lainnya. Tampak pula jajaran Pharkopimd, kader senior PKC, yang berkumpul untuk mendoakan jenazah.
Meninggalnya Rohadi menimbulkan duka mendalam di antara keluarga dan rekan-rekannya. Anda merasa kehilangan politisi yang simpatik, rendah hati, saleh, dan energik ini. Bupati Juliatmono mengaku kaget dengan kabar mantan Wakil Bupati Karanganiar (Wabupa) meninggal dunia antara tahun 2013 hingga 2018.
Julius, sahabat baiknya, pertama kali mengenalkannya sebagai pribadi yang aktif dan energik. "Saya mendapat kesan bahwa Tuan Rohadi adalah orang yang baik. Saya sangat merindukan putra terbaik Karanganyar ini,” ujarnya.
Yuli mengenal almarhum karena dia adalah muridnya di SMA Mohammedia Karanganyar. Setelah itu, almarhum diketahui. Almarhum aktif di organisasi mahasiswa (OSIS) dan terkenal di bidang keagamaan. Ini membentuk karakternya dan dia menjadi politisi berpangkat tinggi yang disegani banyak orang.
“Saya bertemu dengannya lagi ketika dia bersama DNR pada tahun 2004. Anda berdua adalah Wakil Presiden DNRD saat itu. Dan pilkada 2013-2018 telah usai. Dia menjadi bawahan,” jelasnya.
Yulia terakhir bertemu almarhum pada 7 Januari 2023 bersama menantu satu-satunya . Julia sangat terkesan dengan almarhum yang menyempatkan diri untuk datang dan mendoakan anaknya.
"Aku benar-benar kalah. Kami sangat dekat dengannya. Ada yang bilang kami tidak akur, itu salah besar. Kami sudah seperti keluarga," ujarnya.
Bagus Selo, Ketua DNDR Karanganyar, juga kaget mendengar kepergian Rohadi. Almarhum kini dianggap sangat energik dan sehat. Almarhum adalah atlet hebat. Nyeri jarang terjadi. Toh, almarhum hanya sakit akibat cedera yang dideritanya saat bermain sepak bola di lapangan Jati.
“Saya sedang sakit saat itu dan menjalani operasi. Kemudian dia pulih dan melanjutkan aktivitas Soviet. Tapi bulan lalu saya sakit dan menurut teman-teman saya terkena leukemia," ujarnya.
Bagus mengatakan keluarga besar DNRD Karangan kehilangan orang yang dicintai. Di matanya, Rohadi adalah orang yang baik, sama seperti keluarganya. Tidak sekali pun jalan melintas antara dia dan almarhum. Almarhum menghormati dan menghargai pendapat orang lain.
Anwar Abdul Gani, anggota Dewan Pertimbangan Daerah PKS Jawa Tengah (MPW), mengatakan sejarah politik almarhum dimulai pada masa reformasi 1998. Almarhum juga seorang aktivis di Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Pak Rohadi adalah orang yang aktif dan dinamis. Aktif berorganisasi dan berwirausaha sejak kuliah,” ujarnya.
Sebelum masa reformasi, orang mati memiliki kesempatan untuk terlibat dalam politik. Suami Hadiyasri, Vidiyasari, menjabat sebagai anggota pemerintahan Karanganyar Republik Demokratik Kongo dari tahun 2004 hingga 2009. Kemudian pada periode berikutnya menjadi wakil bupati dalam hubungannya dengan Juliatmono.
Word Vabap, ayah empat anak, masih aktif berpolitik dan kembali ke legislatif. Rohady sebelumnya adalah wakil presiden DNR.
Selain politik, ia juga terlibat dalam urusan sosial. Menurutnya, almarhum dikenal dengan Piagam Sosial. “Kamu tidak keberatan memberikan pengantin ular kepada wargamu. Sampai maut menjemputnya," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar